Monday, April 21, 2014

Manajemen strategi sektor publik (SWOT)


Menilai kekuatan , Kelemahan , Peluang , dan Ancaman ( SWOT )
     Untuk merespon secara efektif perubahan dalam lingkungan , organisasi (atau komonitas) publik dan nirlaba harus terus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya . Dalam bahasa Yogi Berra , mereka harus mengamati ( watch ) . Tetapi mereka juga harus menafsirkan apa yang dilihat .
                                               
                                                        TUJUAN
        Tujuan Langkah 4 dan 5 dalam proses perencanaan strategis , adalah menyediakan informasi tentang kekuatan dan kelemahan internal organisasi sehubungan dengan peluang dan ancaman eksternal yang di hadapinya . Pendekatan bagi lingkungan eksternal dan internal yang diuraikan dalam bab ini akan menjadi wahana guna mengidentifikasi isu-isu strategis dalam langkah 6 , dan akan menyediakan informasi berharga bagi langkah selanjutnya , pengembangan strategi . Isu strategis biasanya berkenaan dengan bagaimana organisasi ( di dalam ) berhubungan dengan lingkungan lebih ( di luar ) dimana organisasi menjadi penghuni . Setiap strategi yang efektif akan mendapatkan keuntungan dari kekuatan dan peluang sekaligus meminimalkan atau mengatasi kelemahan dan ancaman .
       
                                       HASIL YANG DIINGINKAN
          Langkah 4 dan 5 mengarsip daftar peluang dan ancaman eksternal maupun kekuatan dan kelemahan internal . Dengan urutan yang berbeda , keempat daftar ini merupakan analisis SWOT klasik , alat perencanaan strategis yang populer .
         Namun , pertama , perlu kiranya mempersiapkan laporan latar belakang yang beragam tentang kekuatan (forces) dan kecendrungan eksternal , klien , pelanggan , dan pembayar , pesaing , dan kolabolator , dengan laporan tambahan tentang sumber daya internal , strategi masa kini , dan kinerja . Ketika keempat daftar itu telah siap , perlu kiranya mempersiapkan analisis yang cermat mengenai beberapa item yang di daftar sehubungan dengan keseluruhan sosok strategis organisasi itu .
        Operasipenyelidikan ( scanning ) yang paling efektif akan menjadi bagian jaringan penyelidik ( scanner ) dari beberapa organisasi yang saling tukar menukar informasi dan satu sama lain mengembangkan keterampilan penyelidikan jika jaringan ini tidak ada , dimungkinkan untuk menciptakannya .
         Kelengkapan langkah 5 akan mendorong organisasi untuk mengembangkan sistem informasi manajemen ( management information system – MIS ) yang meliputi kategori input , proses , dan output , jika penyelidikan belum ada . Sistem MIS yang efektif biasanya banyak memakan waktu , tetapi tanpa itu organisasi tidak akan mampu menilai , secara objektif dan tidak ambigu , kekuatan , kelemahan , efisiensi , dan keefektifannya . Juga , sistem MIS seharusnya tidak dibiarkan menjadi terlalu birokratis atau tidak praktis .

                                             MANFAAT – MANFAAT
       Penilaian-penilaian lingkungan internal dan eksternal yang efektif seharusnya memberikan manfaat kepada organisasi . Di antaranya yang terpenting adalah bahwa penilaian itu menghasilkan informasi yang sangat penting bagi kelangsungan dan kemakmuran organisasi . Sulit untuk membayangkan bahwa organisasi bisa benar-benar efektif setelah haul yang panjang kecuali kalau organisasi memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan sehubungan dengan peluang dan ancaman yang dihadapinya .
       Dengan kata lain , langkah 4 dan 5 memungkinkan tim perencanaan strategis melihat organisasi secara keseluruhan dalam hubungannya dengan lingkungannya . Hal ini biasanya merupakan salah satu dari prestasi tunggal perencanaan strategis . Pandangan semacam itu menghindarkan organisasi menjadi korban lingkungannya sekarang . Malahan organisasi bisa mempersiapkan dirinya untuk mengikuti saran Hubert Humprey ; jangan cemas mengenai masa depan dan mulailah bekerja menciptakannya .
        Manfaat penting lainnya dari kedua langkah ini adalah , tindakan yang tepat pada waktunya dapat dijalankan untuk menanggulangi ancaman dan kelemahan . Ketika tindakan yang tepat menjadi semakin jelas pada setiap titik di seluruh proses ini, tindakan itu harus dilakukan , sepanjang tindakan tersebut didasarkan pada informasi yang masuk akal , memiliki dukungan yang cukup , dan tidak terlalu dini menutup kesempatan strategis penting . Sebagai manfaat terakhir langkah ini , organisasi siap untuk memusatkan perhatian kepada isu strategis kunci , yang berasal dari konvergensi tugas , misi , kekuatan , kelemahan , peluang , dan ancaman organisasi .

                                
                            PENILAIAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
               Tujuan langkah 4 adalah menggali lingkungan di luar organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapinya . Kekuatan dan kecenderungan biasanya dipecah menjadi 4 kategori : politik , ekonomi , sosial , dan teknologi – kadangkala disingkat PESTs. ( organisasi bisa memilih untuk memantau kategori tambahan . Misalnya , Universitas Minnesota menambahkan kategori pendidikan .Sayangnya akronim itu tidak memberikan peluang potensial yang dihadirkan oleh perubahan lingkungan . Perencana strategis harus punya kepastian bahwa mereka menghadapi peluang maupun ancaman .
              Isu dan kecendrungan terbaru apakah yang mempengaruhi organisasi sektor publik dan nirlaba ? Pflaum dan Delmont ( 1987 ) mengidentifikasi 6 kategori , berdasarkan survey mereka mengenai penyelidikan eksternal dalam sepuluh organisasi publik dan nirlaba :
1.      Isu dan kecendrungan yang berkaitan dengan pajak .
2.      Perubahan nilai sosial dan politik .
3.      Kecendrungan komputasi , komunikasi , dan sistem informasi .
4.      Peningkatan dalam beban tanggung jawab dan manajemen resiko .
5.      Perawatan kesehatan .
6.      Dan Isu-isu lainnya .
                          PENILAIAN LINGKUNGAN INTERNAL
          Ketiadaan relatif informasi kinerja menghadirkan masalah baik bagi organisasi maupun stakeholdernya . Stakeholder akan menilai harga organisasi berdasarkan seberapa baik organisasi itu berbuat terhadap kriteria ini , maka stakeholder  mungkin akan melepaskan dukungannya . Sekolah umum , misalnya , kini merasa bahwa manajemen , anggaran , pola penempatan staf , dan kurikulum mereka dinilai dengan dasar seberapa bagus skor murid-murid sekolah itu dalam tes prestasi pendidikan yang baku .
            Ketiadaan informasi kinerja bisa pula menciptakan , atau mempertajam , konflik organisasi yang berat  . Tanpa kriteria dan informasi kinerja , tak ada cara untuk menilai keefektifan relatif berbagai simber daya , alokasi , rancangan organisasional , dan distribusi kekuasaan . Tanpa penilaian seperti itu , konflik organisasi mungkin terjadi secara tidak perlu , lebih partisan , dan dipecahkan dengan cara yang dapat meruntuhkan misi organisasi .
             Teknologi bagi pembuatan penilaian internal relatif sederhana dan murah Proses yang sederhana ( bersama-sama dengan elaborasi ) bagi pembuatan penilaian internal dan eksternal akan disajikan dalam bagian berikut :
                                         
                                           PROSES PENILAIAN
        Teknik Snow Card
        Teknik snow Card ( Greenblat and Duke , 1981 ) merupakan suatu proses kelompok yang sangat sederhana namun efektif bagi pengembangan daftar kekuatan , kelemahan , peluang , dan ancaman . Juga disebut sebagai teknik snowball ( Nutt and Backoff , 1987 ) , metode tersebut menggabungkan brainstorming -- yang menghasilkan daftar panjang jawaban yang mungkin bagi masalah tertentu  -- dengan langkah pensintesisan , diamana jawaban dikelompokkan ke dalam kategori menurut tema bersama .Masing-masing jawaban individu di tuliskan dalam kartu putih ( misalnya kartu yang berukuran lima kali tujuh inci ) yang disebut ”Snow card” ; masing-masing kartu kemudian di tempelkan di dinding menurut tema yang sama , yang menghasilkan beberapa “bola salju” kartu .  bagian dari langkah pengembangan strategi .

                                      ANALISIS SWOT : Sebuah Contoh
      Membuat daftar kekuatan , kelemahan , peluang , ancaman saja tidaklah cukup . Daftar  itu harus dibahas , dianalisis , dibandingkan , dan dipertentangkan secara cermat ; dengan kata lain ,”Analisis SWOT” harus dikerjakan . Para perencana harus mencatat implikasi khusus bagi perumusan isu strategis dan strategi yang efektif , serta tindakan yang mungkin diperlukan dan mungkin diambil sebelum berakhirnya proses perencanaan strategis .
       Salah satu ciri menarik dari sebagian besar analisis SWOT adalah bahwa kekuatan dan kelemahan , serta peluang dan ancaman , terkadang merupakan cermin dari citra yang satu dengan lainnya . Dengan kata lain , kekuatan besar organisasi bisa jadi pula merupakan kelemahannya yang paling besar . Anggota tim perencanaan strategis hendaknya tidak terkejut melihat hubungan seperti itu ; memang , hal itu bisa saja terjadi . Kiatnya adalah mendapatkan keuntungan dari kekuatan dan kelemahan tanpa dirugikan oleh kelemahan dan ancaman terkait .
 ( Mereka juga hendaknya tidak terkejut bila menemukan peluang dan ancaman internal serta kekuatan dan kelemahan eksternal ) .
       Cabang eksekutif Central City memberi contoh yang menarik mengenai daftar SWOT yang di kembangkan melalui penggunaan kartu putih ; lihat contoh 4 . Hanya judul kategori utama yang akan di bahas disini , tetapi judul ini tidak cukup untuk mengilustrasikan beberapa poin yang dibuat diatas .

                                                          
                                                          Contoh 4
                                              Daftar SWOT Central City
Kekuatan :
·         Kepemimpinan politik walikota
·         Profesionalisme manajemen , stabilitas , dan kebebasan bertindak
·         Orientasi ke arah tindakan dan inovasi
·         Bekerja penuh pengabdian dan bermoral
·         Kekuatan dalam program personalia
·         Organisasi-Independensi dan fleksibilitas departemen
·         Dukungan warga
·         Partisipasi warga yang luar biasa
·         Hubungan kerja yang bagus
            Kelemahan :
·         Organisasi – tersusun dengan terlalu kuat menurut garis vertikal  tanpa lapisan ke samping dan kontak eksternal
·         Dewan kota – bukan merupakan badan pembuat kebijakan yang efektif
·         Tidak adanya visi manajemen yang mencakup seluruh kota
·         Tidak adanya perencanaan strategis
·         Walikota – seorang pemimpin , bukan seorang manajer yang efektif
·         Sistem personalia yang usang
·         Terlalu banyak partisipasi warga
·         Batasan-batasan legislatif
·         Hubungan perburuhan – terlalu banyak perserikatan yang terlalu kuat dan mempersulit manajemen
·         Pendanaan – pendapatan yang merosot .
          Peluang :
·         Akses dan transportasi
·         Perkembangan ekonomi
·         Rancangan ulang organisasi dan pelayanan sebagai akibat dari kekurangan dana dan tekanan lainnya .
·         Hubungan dengan lembaga-lembaga dan stakeholder .
           Ancaman :
·         Kehilangan  pendapatan
·         Perekonomian nasional dan regional yang buruk
·         Persaingan dari pemerintah dan daerah lain , serta sektor swasta
·         Landasan ekonomi
·         Tuntutan pendapatan
·         Para stakeholder yang tidak bisa bekerja sama .

Beberapa observasi mengenai daftar SWOT diurutkan. Pertama, daftar itu melibatkan Central City baik sebagai pemerintah (organisasi) maupun sebagai tempat (komunitas). Dengan kata lain, cabang eksekutif Central City mencampur adukkan perencanaan strategis bagi dirinya sendiri sebagai organisasi maupun yuridiksi. Pencampuradukkan ini semestinya diharapkan pemerintah bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan terhadap tempat.
Kedua, lebih banyak lagi kekuatan dan kelemahan ketimbang peluang dan ancaman, mungkin karena anggota tim perencanaan sebagai kelompok cenderung lebih terfokus ke dalam ketimbang keluar. Hal ini tidaklah mengherankan, sebagian besar anggota tim adalah manajer lini yang bertanggung jawab atas kerja harian departemen mereka.
Ketiga, kelemahan lebih banyak dari kekuatan. Kenyataan ini bisa jadi mencerminkan kecenderungan manusia yang alami untuk lebih memusatkan perhatian kepada penghalang tindakan dan bukan kepada apa yang mendukung  tindakan. Penjelasan yang kurang bersikap toleran adalah kecenderungan manusia yang juga cukup lazim untuk menyalahkan atau mencari kambing hitam sebagai cara menghindari tindakan. Apapun alasannya, cabang eksekutif harus mengubah kelemahan ini menjadi tantangan untuk diatasi.
Kekuatan. Tim perencanaan strategis cabang eksekutif mengidentifikasi seperangkat kekuatan yang kokoh. Kekuatan ini bisa dibangun agar menjadikan cabang eksekutif sebagai mesin penggerak bagi pertumbuhan, perkembangan, perubahan, inovasi, dan pelayanan.
Kelemahan. Cabang eksekutif mengidentifikasi beberapa kelemahan yang cukup substansial, sebagian dari kelemahan itu mencerminkan kekuatan.  Akhirnya, sementara cabang eksekutif mempunyai hubungan kerja yang amat baik dengan banyak serikat dan asosiasi pekerja (kekuatan) menghasilkan tiga kelemahan : (1) praktik kerja long-standing yang kerap tidak mencukupi dan sulit berubah; (2) kebutuhan berhubungan dengan banyak serikat berakibat pada negosiasi yang memakan waktu lama dan sulit untuk mencapai fairness yang melintasi kesepakatan-kesepakatan; (3) banyak dari serikat itu yang secara politik sangat kuat dan itu menyulitkan manajer mengelola sesuai yang mereka inginkan.
Peluang. Yang mengherankan daftar peluang sangat pendek, menyangkut sejauh mana peluang yang dimiliki pemerintah lokal. Fungsi penyelidikan lingkungan yang berkembang baik jelas akan membantu cabang eksekutif mengidentifikasi  lebih banyak peluang dan juga ancaman. Yang juga diperlukan adalah kesempatan. Tiga sumber utama peluang dan ancaman adalah (1) kekuatan dan kecenderungan (politik,ekonomi,sosial, dan teknologi); (2) klien, pelanggan, dan pembayar; (3) pesaing dan kolaborator. Fungsi penyelidikan lingkungan haruslah membantu mengidentifikasi kekuatan dan kecenderungan yang kini mempengaruhi Central City atau segera akan mempengaruhi.
Ancaman. Daftar ancaman cukup masuk akal, tetapi sekali lagi daftar itu sangat pendek. Daftar itu tidak menyediakan segala yang mungkin dalam wilayah kekuatan dan kecenderungan; klien, pelanggan, pembayar; serta para pesaing dan kolaborator. Sekali lagi, dalam kehilangan pendapatan dan tuntutan pendapatan, ada kebutuhan akan kajian tentang kekuatan dan kecenderungan yang dapat meningkatkan dan menurunkan pendapatan dan permintaan. Para stakeholder yang tidak bisa bekerja sama merupakan bayangan citra dari kategori hubungan yang tercatat dalam daftar peluang. Kepemimpinan politik dan manajerial harus mengambil keuntungan dari apa yang ditawarkan stakeholder dan meminimalkan dampak dari keengganan mereka untuk bekerja sama.




PANDUAN PROSES
Salah satu ciri khusus perencanaan strategis adalah perhatian yang diberikannya kepada lingkungan eksternal dan internal. Disertai dengan perhatian kepada tugas dan misi, penilaian lingkungan eksternal dan internal memberi pengertian yang jelas kepada suatu organisasi tentang situasinya sekarang ini dan meletakkan basis bagi pengidentifikasian isu-isu strategis dan mengembangkan strategi dalam langkah berikutnya. Panduan proses berikut ini mungkin bisa membantu ketika suatu organisasi melihat lingkungan internal dan eksternal.
1.      Ingatlah bahwa yang lebih sederhana mungkin yang lebih baik. Prosedur yang sangat terperinci, panjang, canggih, dan dikuantifikasi untuk penilaian eksternal dan internal mungkin menghambat pemikiran strategis, bukan memajukannya. Prosedur penilaian harus dijaga tetap sederhana dan bermanfaat bila para manajer lini harus mengikutinya. Jika tidak, perencanaan strategis akan menjadi provinsi analis teknis dan akan memiliki sedikit dampak kepada pembuatan keputusan.
2.      Pertimbangkan untuk menggunakan teknik kartu putih dengan tim perencanaan strategis guna mengembangkan daftar peluang dan ancaman eksternal maupun kekuatan dan kelemahan internal. Teknik itu sangat sederhana dan memungkinkan para penggunanya menggunakan dan membahas daftar SWOT dengan mudah dalam waktu setengah hari. Pastikan untuk mengamankan kartu-kartu putih sehingga kartu tersebut bisa tulisi dan dibagikan kepada para partisipasi dan pihak lain yang tertarik.
3.      Selalu mencoba, jika mungkin, agar tim perencanaan strategis mempertimbangkan apa yang sedang terjadi di dalam. Organisasi biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk saling berbincang mengenai peristiwa internal, dan sangat sediktit sekali berbicara tentang, dan dengan, lingkungan luar. Akibatnya adalah semacam  sakit mental organisasi.
4.      Sebagai bagian dari pembahasan daftar SWOT, tim perencanaan strategis harus melihat pola, tindakan penting yang memungkinkan segera diambil, serta implikasi terhadap isu-isu strategis. Seorang fasilitator bisa memainkan peran  penting dengan cara terus mendorong tim perencanaan strategis untuk mengidentifikasi pola, tindakan yang perlu, dan implikasi terhadap identifikasi itu. Karena kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman sering menjadi cermin satu dengan lainnya, pembahasan seharusnya difokuskan pada item-item yang diperhadapkan ini dan pada apa yang mungkin bisa dilakukan guna memeperbesar kekuatan dan peluang seraya meminimalkan atau menanggulangi kelemahan dan ancaman.
5.      Analisis lanjutan dari daftar SWOT hampir selalu menjadi satu gagasan yang bagus. Analisis ini harus difokuskan kepada apakah kategori yang tepat telah diidentifikasi atau mungkin pula diperlukan beberapa pengelompokan kembali, apakah beberapa kategori perlu disempurnakan, dan apakah beberapa kategori penting telah hilang.
6.      Organisasi harus mempertimbangkan pelembagaan analisis SWOT berkala. Jalan paling sederhana untuk melakukan hal itu adalah dengan menjadwal pertemuan periodik tim perencanaan strategis untuk melakukan latihan kartu putih dan mengembangkan daftar SWOT sebagai landasan diskusi.
        Seperti dengan setiap langkah dalam proses perencanaan strategis , yang lebih sederhana biasanya lebih baik . Tim perencanaan strategis dan organisasi tidak berhenti dalam penilaian eksternal dan internal . Tindakan yang penting dan perlu bisa diambil segera ketika tindakan itu diidentifikasi, sepanjang tindakan tersebut tidak secara dini menutup rapat pilihan strategis penting .


























1 comment: