Monday, April 28, 2014

MASALAH ETIS TERHADAP KONSUMEN


MASALAH ETIS TERHADAP KONSUMEN

Tanggung Jawab Moral Perusahaan
                Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu topik etika bisnis yang banyak dibicarakan dan berat untuk dilaksanakan. Topik ini sekaligus menarik, karena menimbulkan perdebatan yang seru pada tingkat filosofi-teoritis.
Syarat Tanggung Jawab Moral
                Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak melakukan sesuatu tindakan bisnis, menyadari konsekuensinya secara sadar.
                Kebebasan berprestasi di pasar bebas menjadi etis bila diikuti dengan tanggung jawab, dalam berinteraksi bisnis dengan masyarakat tanggung jawab adalah merupakan hal utama yang harus diwujudkan.
Lingkup Tanggung Jawab Sosial
                Perusahaan bertanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian terhadap kepentingan hak-hak orang dan lembaga lain selain kepentingan perusahaan sendiri secara moral dianggap baik, perusahaan mengejar keuntungan juga memperhatikan kepentingan masyarakat banyak.
Tanggung Jawab Perusahaan Kepada Konsumen
                Semua bentuk bisnis dengan segala jenis kegiatan yang diselenggarakannya bertujuan menghasilkan produk dalam bentuk barang atau jasa. Oleh karena itu, manajemen profesional dan mempunyai tanggung jawab besar terhadap keberhasilan dan reputasi perusahaan yang dipimpinnya selalu berusaha bukan hanya untuk menumbuhkan dan memelihara kepercayaan pada konsumen yang sudah terbiasa menggunakan produknya, namun juga kepercayaan pengguna baru yang tadinya membeli dan menggunakan produk pesaing.
Tanggung Jawab Bisnis Pada Konsumen
                Pebisnis harus mampu memelihara hubungan serasi dengan konsumennya, kepuasan konsumen bernilai utama secara etis. Semakin puas konsumen maka secara etis mereka akan semakin percaya kepada pebisnis dan produk yang dijualnya, selanjutnya mungkin konsumen akan selalu membeli kembali dilain waktu.
Masalah Etis Terhadap Konsumen
                Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral, tidak saja merupakan tuntutan etis, melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
Perhatian Pada Konsumen
·         Hak Keamanan
Konsumen berhak atas produk yang aman, produk tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan lainnya yang bisa merugikan kesehatan, membahayakan hidup.
·         Hak Informasi
Konsumen berhak mengetahui informasi relevan mengenai produk yang dibelinya, dari segi apa, kegunaan, bahan baku, cara pemakaian, dan risiko pemakaiannya.
·         Hak Memilih
Dalam sistem ekonomi pasar bebas, ompetisi adalah wajar konsumen dapat memilih produk berbeda. Konsumen berhak membandingkan sebelum mengambil keputusan membeli.
·         Hak Didengar
Konsumen adalah pengguna produk dan jasa, mempunyai hak didengar, diperhatikan keluhan dan keinginannya mengenai produk atau jasa.
·         Hak Lingkungan Hidup
Produk konsumsi dibuat berbahan baku sumber daya alam. Konsumen mempunyai hak untuk menyatakan pendapatnya bahwa produk harus dibuat menurut metode aman, sehingga tidak berakibat pencemaran lingkungan atau merusak lingkungan alam.
Tanggung Jawab Bisnis Lainnya Terhadap Konsumen
                Secara moralitas pebisnis memiliki beberapa kewajiban terhadap konsumen lainnya seperti :
*     Kualitas Produk
Konsumen berhak memperoleh produk berkualitas, konsumen membayar untuk memperoleh kualitas produk. Pebisnis wajib memberikan produk berkualitas kepada konsumen.
*     Harga
Harga produk merupakan total hasil perhitungan faktor produksi seperti biaya produksi, biaya investasi, promosi, pajak, laba. Harga yang sesuai untuk konsumen adalah harga pantas yang dihitung berdasarkan perkembangan terkhir harga faktor produksi di pasar.
*     Pengemasan dan Label
Secara etis pengemasan dan label memuat informasi tentang produk. Info lengkap harus dimuat secara moral ditujukan agar konsumen tidak terkecoh. Informasi tersebut bertujuan melindungi konsumen dan memberikan jaminan akan kualitas produk dan kemungkinan kemudahan menggunakan produk. Kemasan berfungsi juga untuk mempromosikan produk.
Periklanan dan Etika
                Iklan merupakan sarana komunikasi antara produsen dan pembeli. Iklan memberikan pesan kepada pembeli atau calon pembeli tentang karakteristik produk. Secara etis informasi boleh membujuk namun memberikan informasi yang sebenarnya sehingga konsumen tidak terkecoh untuk membeli.
Penilaian Etika Iklan
                Tujuan pengiklanan
                Iklan dinilai tidak etis jika pembuat iklan bermaksud tidak baik, secara otomatis nilai moralitas iklan menjadi tidak baik.
                Isi iklan
                Meskipun iklan diadakan dalam rangka promosi menggunakan bahasa yang ringkas namun harus tetap obyektif, informasinya lengkap, iklan tidak etis bila tidak memberikan penjelasan lebih lanjut atau membiarkan konsumen menerjemahkan sendiri maksud dari iklan sebenarnya. Iklan adalah sarana promosi membujuk konsumen untuk membeli.
Kegiatan Sosial Perusahaan
                Prinsip tanggung jawab ekonomis perusahaan adalah modal yang ditanamkan harus mampu memberikan prestasi kembali dalam jangka waktu tertentu, diperoleh bersamaan dengan laba.
                Kegiatan bisnis perusahaan dilakukan bertujuan sosial tidak semata mata mengharapkan keuntungan dan kerugian ekonomis. Kegiatan bisnis menyejahterakan masyarakat adalah merupakan sebagian tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat selain tanggung jawab ekonomis bisnis.
Lingkungan Hidup dan Ekonomi
                Lingkungan hidup sebagai milik umum
                Sejalan dengan modernisasi, dan pertambahan jumlah penduduk, lahan umum tersebut tidak dapat lagi ditemukan karena mayoritas telah dijual kepada individual yang membutuhkan tanah untuk tempat tinggal, dan pebisnis besar.
                Perubahan sosial-ekonomi masyarakat besar-besaran telah terjadi karena semasa tanah tersebut masih dimiliki oleh orang kaya, masyarakat dapat memanfaatkannya secara bebas , kini wilayah tersebut  tidak dapat dijumpai lagi dan pola kehidupan masyarakat sekitar berubah, the commons telah hilang karena kepentingan segelintir orang kaya.
Hubungan Manusia Dengan Alam
                Manusia adalah bagian dari alam yang tidak terpisahkan dengan alam, manusia dan alam merupakan satu kesatuan. Pandangan modern antroposentris mengenai alam menempatkan manusia sebagai pusat kegiatannya. Namun setelah alam menjadi rusak karena ulah manusia, maka pandangan etika bisnis harus berubah memusatkan alam sebagai ekosentris, alam sebagai pusat perhatian kegiatan bisnis sehingga semua kegiatan manusia untu memperoleh kenimatan ekonomi dari eksploitasi alam secara etis harus memperhatikan kelestarian alam.
Etika dan hukum lingkungan hidup
                Persoalan lingkungan hidup sangat berhubungan erat dengan etika bisnis karena menyangkut mengenai perubahan menjadi lebih buruk kualitas hidup manusia akibat dari perilaku pebisnis. Hukum yang dibuat belum tentu sesuai dan memenuhi persyaratan etika bisnis sehubungan dengan kualitas lingkungan hidup dan kualitas lingkungan hidup dan kualitas kehidupan masyarakat. Pebisnis belum tentu melaksanakan etis, bila berpedoman pada peraturan hukum mengenai lingkungan hidup. Hukum lingkungan hidup belum tentu memenuhi norma etika sebagaimana sebenarnya karena mungkin terdapat kepentingan tertentu dalam hukum tersebut. Pebisnis merasa keberatan bila harus memenuhi norma etika secara penuh, karena aktifitas tersebut memerlukan biaya mahal. Sebenarnya pebisnis tidak rugi bila memperhatikan, menjaga kelestarian lingkungan hidup, namun tindakan tersebut mengurangi keuntungan mereka. Adapun alasannya perusakan lingkungan hidup adalah tidak etis.
Bisnis Dan Perlindungan Konsumen
                Hubungan produsen dan konsumen
                Hubungan bisnis antara produsen dan konsumen harus selalu didasari oleh etika bisnis sehingga hak konsumen selalu harus dihargai.
                Penghargaan konsumen
                Konsumen dan produsen yang membuat konsumen merasa puas harus dihormati. Perekonomian dengan sistem pasar bebas menjamin penghargaan pada hak-hak konsumen dan produsen. Sistem tersebut menjamin keluar masuknya produsen dan konsumen kedalam interaksi pasar, sehingga siapa saja bebas menentukan keinginannya untuk menentukan pilihannya membeli dan menjual segala sesuatu yang sesuai keinginan dan disukai.
                Konsumen adalah raja
                Konsumen perlu dilayani sebagaimana orang utama. Kepuasan konsumen secara etis merupakan keutamaan. Perusahaan yang berprestasi adalah perusahaan yang membuat konsumennya puas. Konsumen harus diutamakan pelayanannya karena mereka telah memberikan sejumlah uangnya kepada pebisnis, maka secara etis pebisnis secara timbal bali harus mampu memberikan kualitas produk prima dan pelayanan yang baik sehingga konsumen merasakan kepuasaan, sementara pebisnis memperoleh keuntungan, dengan demikian kedua belah pihak merasakan kepuasan diri hasil transaksi perdagangan yang dilakukan; keadaan tersebut tentu merupakan kondisi yang wajar.

                

0 Komentar:

Post a Comment