MASALAH ETIS
TERHADAP KONSUMEN
Tanggung Jawab Moral Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan suatu topik etika bisnis yang banyak dibicarakan dan berat untuk
dilaksanakan. Topik ini sekaligus menarik, karena menimbulkan perdebatan yang
seru pada tingkat filosofi-teoritis.
Syarat Tanggung Jawab Moral
Tanggung jawab hanya bisa
dituntut dari seseorang kalau ia bertindak melakukan sesuatu tindakan bisnis,
menyadari konsekuensinya secara sadar.
Kebebasan berprestasi di pasar
bebas menjadi etis bila diikuti dengan tanggung jawab, dalam berinteraksi
bisnis dengan masyarakat tanggung jawab adalah merupakan hal utama yang harus
diwujudkan.
Lingkup Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan bertanggung jawab
sosial menunjukkan kepedulian terhadap kepentingan hak-hak orang dan lembaga
lain selain kepentingan perusahaan sendiri secara moral dianggap baik,
perusahaan mengejar keuntungan juga memperhatikan kepentingan masyarakat
banyak.
Tanggung Jawab Perusahaan Kepada Konsumen
Semua bentuk bisnis dengan
segala jenis kegiatan yang diselenggarakannya bertujuan menghasilkan produk
dalam bentuk barang atau jasa. Oleh karena itu, manajemen profesional dan
mempunyai tanggung jawab besar terhadap keberhasilan dan reputasi perusahaan
yang dipimpinnya selalu berusaha bukan hanya untuk menumbuhkan dan memelihara
kepercayaan pada konsumen yang sudah terbiasa menggunakan produknya, namun juga
kepercayaan pengguna baru yang tadinya membeli dan menggunakan produk pesaing.
Tanggung Jawab Bisnis Pada Konsumen
Pebisnis harus mampu memelihara
hubungan serasi dengan konsumennya, kepuasan konsumen bernilai utama secara
etis. Semakin puas konsumen maka secara etis mereka akan semakin percaya kepada
pebisnis dan produk yang dijualnya, selanjutnya mungkin konsumen akan selalu
membeli kembali dilain waktu.
Masalah Etis Terhadap Konsumen
Konsumen harus diperlakukan
dengan baik secara moral, tidak saja merupakan tuntutan etis, melainkan juga
syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
Perhatian Pada
Konsumen
·
Hak Keamanan
Konsumen berhak atas produk yang aman,
produk tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan lainnya yang bisa
merugikan kesehatan, membahayakan hidup.
·
Hak Informasi
Konsumen berhak mengetahui informasi
relevan mengenai produk yang dibelinya, dari segi apa, kegunaan, bahan baku,
cara pemakaian, dan risiko pemakaiannya.
·
Hak Memilih
Dalam sistem ekonomi pasar bebas,
ompetisi adalah wajar konsumen dapat memilih produk berbeda. Konsumen berhak
membandingkan sebelum mengambil keputusan membeli.
·
Hak Didengar
Konsumen adalah pengguna produk dan
jasa, mempunyai hak didengar, diperhatikan keluhan dan keinginannya mengenai
produk atau jasa.
·
Hak Lingkungan Hidup
Produk konsumsi dibuat berbahan baku sumber
daya alam. Konsumen mempunyai hak untuk menyatakan pendapatnya bahwa produk
harus dibuat menurut metode aman, sehingga tidak berakibat pencemaran
lingkungan atau merusak lingkungan alam.
Tanggung Jawab Bisnis Lainnya Terhadap Konsumen
Secara moralitas pebisnis
memiliki beberapa kewajiban terhadap konsumen lainnya seperti :

Konsumen
berhak memperoleh produk berkualitas, konsumen membayar untuk memperoleh
kualitas produk. Pebisnis wajib memberikan produk berkualitas kepada konsumen.

Harga
produk merupakan total hasil perhitungan faktor produksi seperti biaya
produksi, biaya investasi, promosi, pajak, laba. Harga yang sesuai untuk
konsumen adalah harga pantas yang dihitung berdasarkan perkembangan terkhir
harga faktor produksi di pasar.

Secara
etis pengemasan dan label memuat informasi tentang produk. Info lengkap harus
dimuat secara moral ditujukan agar konsumen tidak terkecoh. Informasi tersebut
bertujuan melindungi konsumen dan memberikan jaminan akan kualitas produk dan
kemungkinan kemudahan menggunakan produk. Kemasan berfungsi juga untuk
mempromosikan produk.
Periklanan dan Etika
Iklan merupakan sarana
komunikasi antara produsen dan pembeli. Iklan memberikan pesan kepada pembeli
atau calon pembeli tentang karakteristik produk. Secara etis informasi boleh
membujuk namun memberikan informasi yang sebenarnya sehingga konsumen tidak
terkecoh untuk membeli.
Penilaian Etika Iklan
Tujuan pengiklanan
Iklan dinilai tidak etis jika
pembuat iklan bermaksud tidak baik, secara otomatis nilai moralitas iklan
menjadi tidak baik.
Isi iklan
Meskipun iklan diadakan dalam
rangka promosi menggunakan bahasa yang ringkas namun harus tetap obyektif,
informasinya lengkap, iklan tidak etis bila tidak memberikan penjelasan lebih
lanjut atau membiarkan konsumen menerjemahkan sendiri maksud dari iklan
sebenarnya. Iklan adalah sarana promosi membujuk konsumen untuk membeli.
Kegiatan Sosial Perusahaan
Prinsip tanggung jawab ekonomis
perusahaan adalah modal yang ditanamkan harus mampu memberikan prestasi kembali
dalam jangka waktu tertentu, diperoleh bersamaan dengan laba.
Kegiatan bisnis perusahaan
dilakukan bertujuan sosial tidak semata mata mengharapkan keuntungan dan
kerugian ekonomis. Kegiatan bisnis menyejahterakan masyarakat adalah merupakan
sebagian tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat selain tanggung
jawab ekonomis bisnis.
Lingkungan Hidup dan Ekonomi
Lingkungan hidup sebagai milik
umum
Sejalan dengan modernisasi, dan
pertambahan jumlah penduduk, lahan umum tersebut tidak dapat lagi ditemukan
karena mayoritas telah dijual kepada individual yang membutuhkan tanah untuk
tempat tinggal, dan pebisnis besar.
Perubahan sosial-ekonomi
masyarakat besar-besaran telah terjadi karena semasa tanah tersebut masih
dimiliki oleh orang kaya, masyarakat dapat memanfaatkannya secara bebas , kini
wilayah tersebut tidak dapat dijumpai
lagi dan pola kehidupan masyarakat sekitar berubah, the commons telah hilang
karena kepentingan segelintir orang kaya.
Hubungan Manusia Dengan Alam
Manusia adalah bagian dari alam
yang tidak terpisahkan dengan alam, manusia dan alam merupakan satu kesatuan.
Pandangan modern antroposentris mengenai alam menempatkan manusia sebagai pusat
kegiatannya. Namun setelah alam menjadi rusak karena ulah manusia, maka
pandangan etika bisnis harus berubah memusatkan alam sebagai ekosentris, alam
sebagai pusat perhatian kegiatan bisnis sehingga semua kegiatan manusia untu
memperoleh kenimatan ekonomi dari eksploitasi alam secara etis harus
memperhatikan kelestarian alam.
Etika dan hukum lingkungan hidup
Persoalan lingkungan hidup
sangat berhubungan erat dengan etika bisnis karena menyangkut mengenai
perubahan menjadi lebih buruk kualitas hidup manusia akibat dari perilaku
pebisnis. Hukum yang dibuat belum tentu sesuai dan memenuhi persyaratan etika
bisnis sehubungan dengan kualitas lingkungan hidup dan kualitas lingkungan
hidup dan kualitas kehidupan masyarakat. Pebisnis belum tentu melaksanakan
etis, bila berpedoman pada peraturan hukum mengenai lingkungan hidup. Hukum
lingkungan hidup belum tentu memenuhi norma etika sebagaimana sebenarnya karena
mungkin terdapat kepentingan tertentu dalam hukum tersebut. Pebisnis merasa
keberatan bila harus memenuhi norma etika secara penuh, karena aktifitas
tersebut memerlukan biaya mahal. Sebenarnya pebisnis tidak rugi bila
memperhatikan, menjaga kelestarian lingkungan hidup, namun tindakan tersebut
mengurangi keuntungan mereka. Adapun alasannya perusakan lingkungan hidup
adalah tidak etis.
Bisnis Dan Perlindungan Konsumen
Hubungan produsen dan konsumen
Hubungan bisnis antara produsen
dan konsumen harus selalu didasari oleh etika bisnis sehingga hak konsumen
selalu harus dihargai.
Penghargaan konsumen
Konsumen dan produsen yang
membuat konsumen merasa puas harus dihormati. Perekonomian dengan sistem pasar bebas
menjamin penghargaan pada hak-hak konsumen dan produsen. Sistem tersebut
menjamin keluar masuknya produsen dan konsumen kedalam interaksi pasar,
sehingga siapa saja bebas menentukan keinginannya untuk menentukan pilihannya
membeli dan menjual segala sesuatu yang sesuai keinginan dan disukai.
Konsumen adalah raja
Konsumen perlu dilayani
sebagaimana orang utama. Kepuasan konsumen secara etis merupakan keutamaan.
Perusahaan yang berprestasi adalah perusahaan yang membuat konsumennya puas.
Konsumen harus diutamakan pelayanannya karena mereka telah memberikan sejumlah
uangnya kepada pebisnis, maka secara etis pebisnis secara timbal bali harus
mampu memberikan kualitas produk prima dan pelayanan yang baik sehingga
konsumen merasakan kepuasaan, sementara pebisnis memperoleh keuntungan, dengan
demikian kedua belah pihak merasakan kepuasan diri hasil transaksi perdagangan
yang dilakukan; keadaan tersebut tentu merupakan kondisi yang wajar.
0 Komentar:
Post a Comment