SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pemecahan Masalah dan Pembuat Keputusan
Pemecahan masalah terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan
dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara
mendefinisikan masalah sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat
membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat.
Pembuat keputusan yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif
solusi pemecahan masalah. Keputusan didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan
sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu
masalah saja.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting.
Berbagai standar dan informasi masing-masing memberikan status yang diinginkan
dan status saat ini, dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi
alternatif sekaligus memikirkan batasannya. Dengan melaksanakan proses ini,
solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan alternatif yang terbaik
dapat dicapai melalui analisis, penilaian, atau penawaran.
Gejala hanyalah merupakan indikasi dari suatu masalah, yang bisa jadi
terstruktur, tidak terstruktur, atau semiterstruktur, tergantung pada proporsi
berbagai elemen dan hubungan yang diketahui. Ketika menyelesaikan masalah ini,
manajer dapat membuat keputusan yang terprogram atau tidak terprogram.
Keputusan yang terprogram adalah solusi yang diketahui akan berhasil, sementara
keputusan yang tidak terprogram adalah solusi yang dibuat khusus.
DSS pertama kali dirancang sebagai satu cara untuk menyelesaikan
masalah yang telah menyulitkan pemrosesan komputer pada awal tahun 1970-an.
Program ini ditujukan untuk membantu seorang manajer untuk menyelesaikan
masalah yang semiterstruktur. Kemudian, DSS diperluas sehingga mencakup
pemrosesan secara kelompok (mencapai GDSS), kecerdasan buatan, dan OLAP.
Terdapat empat jenis model: fisik, naratif, grafis, dan matematis.
Kesemuanya memungkinkan pemahaman dan komunikasi, tetapi model matematis juga
dapat memprediksi masa depan. Model matematis dapat berbentuk statis ataupun
dinamis, probabilistik atau deterministik, dan optimisasi atau suboptimisasi.
Tindakan menggunakan model disebut simulasi, dan tindakan ini mengharuskan
manajer untuk memasukkan elemen data skenario dan variabel keputusan. Dengan
mencoba berbagai keputusan, manajer dapat memainkan permainan bagaimana jika.
Pemodelan dapat memberikan pengalaman pembelajaran, memeberikan pertimbangan
akan sejumlah besar alternatif, memprediksi masa depan, dan memungkinkan
beberapa masalah untuk diselesaikan dengan biaya yang lebih rendah. Namun,
sering kali sulit untuk membuat model sistem bisnis, dan kemampuan matematika
yang tinggi dibutuhkan untuk membuat suatu model yang kompleks. Lembar kerja
elektronik dapat digunakan untuk membuat model dengan ukuran yang cukup besar.
Kecerdasan buatan telah diaplikasikan dalam dunia bisnis melalui sistem
pakar, jaringan staf tiruan, algoritme genetik, dan agen cerdas. Sistem pakar
dapat berfungsi sebagai DSS. Sistem ini membutuhkan basis pengetahuan, yang sering
kali terdiri atas jaringan peraturan, dan mesin inferensi yang dapat
menganalisis basis pengetahuan dan mengaitkan nilai dengan solusi, yang disebut
variabel tujuan. Basis pengetahuan berisikan pengetahuan yang dikumpulkan oleh
seorang insinyur penegtahuan dari seorang ahli. Sistem pakar dapat dirancang
menggunakan bahasa pemograman atau kerangka sistem pakar.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok memfasilitasi pemecahan
masalah dengan cara memberikan lingkungan yang kondusif, yang dapat dicapai
dengan ruang keputusan, jaringan wilayah lokal, sesi legislatif, dan komferensi
yang dimediasi komputer.
DSS adalah cara yang sesuai untuk menutup pembahasan tentang SIM. DSS
ditujukan untuk memperbaiki fokus upaya-upaya SIM dan telah menjadi aplikasi komputer
baru untuk pendukung pemecahan masalah. Dari semua upaya yang dilakukan untuk
menerapkan komputer dalam dunia bisnis sebagai suatu sistem informasi, DSS
adalah yang paling sukses.
0 Komentar:
Post a Comment