Wednesday, April 23, 2014

Pendekatan Kepemimpinan

Pada dasarnya kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial dalam hubungan interpersonal , penetapan keputusan , dan pencapaian tujuan . Masalahnya adalah bagaimana agar Kepemimpinan dapat berlangsung secara efektif . Maka dari itu dalam kepemimpinan terdapat  beberapa Pendekatan Kepemimpinan .

PENDEKATAN  KEPEMIMPINAN
            Dalam berbagai penelitian pendekatan kepemimpinan pada umumnya analisanya mengarah pada kepemimpinan efektif . Menurut  Nawawi dan M. Martini H ,  Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi .
Terdapat empat pendekatan kepemimpinan yang dikenal , yaitu sebagai berikut :
           
1 . Pendekatan sifat / Ciri ( Traits approach )
            2 . Pendekatan perilaku ( Behaviors approach )
            3 . Pendekatan kontingensi ( Contingency approach )
            4 . Pendekatan Lain ( Pendekatan Baru )

PENDEKATAN SIFAT / CIRI ( Traits approach ) :
Pendekatan ini mengemukakan :
1.      Teori yang memusatkan perhatiannya pada sifat spesifik atau ciri kepribadian ,
sosial , fisik , dan intelektual yang memperbedakan pemimpin dari bukan pemimpin .
2.      Filosofi dan pendekatan teori ini menganggap bahwa setiap orang individu yang memiliki sifat-sifat tertentu akan muncul dan berpotensi menjadi pemimpin dalam situasi apapun di mana berada .

            Pendekatan psikologi ini untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur kepribadian (Oteng Sutisna, 1982: 24).
            Ada sifat kepribadian yang dapat dipandang berhubungan positif dengan perilaku pemimpin dan mempunyai korelasi tinggi yaitu popularitas, keaslian, adaptabilitas, ambisi, ketekunan, status sosial, status ekonomi, mampu berkomunikasi.
            Selanjutnya ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan perilaku pemimpin tapi berkolerasi tidak terlalu tinggi seperti tanggung jawab, integritas, percaya diri, mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran pembicara.
            Meskipun dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya namun ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para memimpin (Andy Undap, 1983: 29).
1.      Pendidikan umum yang luas
2.      Kematangan mental
3.      Sifat ingin tahu
4.      Kemampuan analitis
5.      Memiliki daya ingat yang kuat
6.      Integrative. Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian terpadu tidak terpecah-pecah yang membuat dia terombang-ambing.
7.      Keterampilan berkomunikasi
8.      Keterampilan mendidik. Seorang wirausaha harus mampu memberi petunjuk dan mendidik para karyawan dalam beberapa hal yang berhubungan dengan pekerjaan
9.      Rasional dan objektif. Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan keputusan yang diambil oleh seorang wirausaha harus berlandaskan pada pemikiran-pemikiran sehat, rasional dan objektif, tidak pilih kasih dan tidak emosional
10.  Pragmatisme. Keputusan-keputusan seorang wirausaha harus dibuat sesuai kemampuan dan sumber daya yang tersedia
11.  Ada naluri prioritas. Berhubungan terbatasnya sumber daya yang tersedia maka seorang wirausaha harus mampu menetapkan skala prioritas apa yang harus dikerjakan lebih dulu
12.  Pandai mengatur waktu. Seorang wirausaha harus mampu bertindak cepat dan tepat dan mempertimbangkan waktu secara efisien
13.  Sifat keberanian
14.  Kemampuan mendengar. Seorang wirausaha harus mampu menggali .informasi dan mendengar apa ide dan keinginan dari para karyawannya

PENDEKATAN PERILAKU ( Behaviors approach )
Pendekatan ini mengemukakan :
1.      Teori yang memusatkan perhatiannya pada karakteristik perilaku tindakan yang dilakukan pemimpin dalam melaksanakan pekerjaan manajerial .
2.      Filosofi pendekatan ini menganggap bahwa setiap orang individu yang dapat memperagakan perilaku-perilaku tertentu akan muncul dan berpotensi menjadi pemimpin dalam situasi apapun dimana berada .

Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan antar karyawannya. Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat sistem yaitu: 
a. Exploitative authoritative, bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan
b. Benevolent authoritative, ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan tugas
c. Consultative, berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh
d. Participative, merupakan system yang ideal ada kepercayaan tetapi tidak penuh

C. Pendekatan Kontingensi mengenai Kepemimpinan
Pendekatan ini mengemukakan :
1.      Teori yang memusatkan perhatiannya pada hukum situasi ( Law of the situation), bahwa setiap situasi yang berbeda akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang bervariasi .
2.      Filosofi dan pendekatan teori ini menganggap bahwa setiap organisasi memiliki karakteristik, situasi masing- masing dan menghadapi masalah yang berbeda , oleh karena itu setiap organisasi atau situasi yang berbeda harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan yang berbeda .
Pendekatan Kontingensi memiliki tiga model kepemimpinan, yaitu :
•         model kepemimpinan situasional dari Hersey-Blanchard
•         model dari Fiedler
•         model jalan tujuan dari Evans-House

Model Kepempinan Situasional : Hersey - Blanchard
•         Teori yang memusatkan perhatian pada kesiapan pengikut.
Teori ini lahir karena semua teori yg ada berdasarkan survey pada pengikut, sehingga pengikut atau bawahan yang perlu dikelola. Dasarnya adalah mampu dan mau dari bawahan.






 


High Relationship and Low Task
3
High Task and
High Relationship
2
Low Relationship and Low Task
4
Low Relationship
And High Task
1
            High


            Low


                                    Low                                                    High
 



Model FIEDLER
Kelompok yang efektif bergantung pada gabungan antara gaya interaksi dari si pemimpin dan bawahannya serta sampai tingkat mana situasi itu memberi kendali dan pengaruh bagi si pemimpin. Fielder menggunakan kuesioner untuk cari relasi antar hubungan dengan penugasan dari pimpinan.

Faktor Kontingensi
Situasi yang dihadapi
Relasi Pimpinan-Bawahan
Baik
Buruk
Struktur Pekerjaan/ Tugas
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Peran/ Posisi Kekuasaan
Kuat
Lemah
Kuat
Lemah
Kuat
Lemah
Kuat
Lemah
Kecenderungan Situasi
Kondusif
Cukup Kondusif
Tidak Kondusif
Perilaku Pemimpin yang Ideal
Orientasi Pekerjaan
Orientasi pada relasi sosial/ orang-orang
Orientasi Pekerjaan

·           Tiga faktor kontingensi yang perlu dipertimbangkan dalam model FIEDLER :
–        Relasi pemimpin-bawahan (leader-member relation)
–        Struktur pekerjaan (task-structure)
–        Peran kekuasaan (power position)


Model Jalan Tujuan (Path-Goal Theory)
Teori yang mengemukakan bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu para pengikut dalam mencapai tujuan-tujuan mereka dan untuk memberi pengarahan yang dibutuhkan dan atau dukungan untuk memastikan bahwa tujuan mereka selaras dengan organisasi

·           Dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
–        Perilaku Pemimpin
–        Faktor Situasi
           
Empat perilaku yang harus dimiliki pemimpin :
a.       Pemimpin hanya mengarahkan dan membiarkan bawahan.
b.      Pemimpin suportif dan ramah.
c.       Pemimpin partisipatif dan berkonsultasi ke bawahan.
d.      Pemimpin berorientasi prestasi.

Model Vroom-Yetton-Jago
            Model Pemimpin Partisipasi
            Victor Vroom dan Philip Yetton mengembangkan sebuah model pemimpin partisipasi suatu teori yang isinya satu set peraturan yang akan menentukan bentuk dan jumlah pembuatan keputusan partisipatif dalam berbagai situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

 Model Vroom
•         Authocratic Style ( AI & AII)
•         Consultative Style (CI & CII)
•         One-Group Style (GII)

Tipe Keputusan
Pengertian
AI
Manajer membuat keputusan sendiri
AII
Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi mengenai situasi yang dihadapi
CI
Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka.
Akan tetapi manajer mengambil keputusan sendiri
CII
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil keputusan
GII
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim

Pendekatan lain mengenai Kepemimpinan
Pendekatan ini mengemukakan :
1.      Adalah merupakan pendekatan terbaru dan masa depan teori kepemimpinan , dimana teori ini mencoba memahami sesuatu situasi ( peristiwa ) yang ditingkatkan  dengan mengetahui hubungan kausal ( sebab-akibat ) .
2.      Filosofi dan pendekatan teori ini merupakan perpaduan dan modifikasi dari pendekatan-pendekatan terdahulu .
Pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.
Pendekatan lain terbagi atas tiga jenis, yaitu :
•         Kepemimpinan/Pendekatan Substitusi / transaksional
Pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.
•         Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik menunjukkan empat karakteristik :
•        Visi.
•         Bersedia mengambil risiko pribadi untuk mencapai visi tersebut.
•         Sensitif terhadap kebutuhan bawahan.
•        Memiliki perilaku yang luar biasa.


•         Kepemimpinan Transformatif

Tipe pemimpin seperti ini mengarahkan atau memotivasi para pengikutnya pada tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka. Pemimpin transformasional (transformational leaders) menginspirasi para pengikutnya untuk mengesampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.

0 Komentar:

Post a Comment