Pada dasarnya
kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial dalam hubungan interpersonal ,
penetapan keputusan , dan pencapaian tujuan . Masalahnya adalah bagaimana agar
Kepemimpinan dapat berlangsung secara efektif . Maka dari itu dalam
kepemimpinan terdapat beberapa
Pendekatan Kepemimpinan .
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
Dalam
berbagai penelitian pendekatan kepemimpinan pada umumnya analisanya mengarah
pada kepemimpinan efektif . Menurut Nawawi dan M. Martini H , Kepemimpinan
efektif adalah kepemimpinan yang mampu menggerakkan anggotanya untuk
mencapai tujuan kelompok atau organisasi .
Terdapat empat pendekatan kepemimpinan
yang dikenal , yaitu sebagai berikut :
1 . Pendekatan
sifat / Ciri ( Traits approach )
2
. Pendekatan perilaku ( Behaviors approach )
3
. Pendekatan kontingensi ( Contingency approach )
4
. Pendekatan Lain ( Pendekatan Baru )
PENDEKATAN SIFAT / CIRI ( Traits
approach ) :
Pendekatan ini mengemukakan :
1. Teori
yang memusatkan perhatiannya pada sifat spesifik atau ciri kepribadian ,
sosial , fisik , dan
intelektual yang memperbedakan pemimpin dari bukan pemimpin .
2. Filosofi
dan pendekatan teori ini menganggap bahwa setiap orang individu yang memiliki
sifat-sifat tertentu akan muncul dan berpotensi menjadi pemimpin dalam situasi
apapun di mana berada .
Pendekatan psikologi ini untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum bahwa perilaku individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur kepribadian (Oteng Sutisna, 1982: 24).
Ada sifat kepribadian yang dapat
dipandang berhubungan positif dengan perilaku pemimpin dan mempunyai korelasi
tinggi yaitu popularitas, keaslian, adaptabilitas, ambisi, ketekunan, status
sosial, status ekonomi, mampu berkomunikasi.
Selanjutnya ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan perilaku pemimpin tapi berkolerasi tidak terlalu tinggi seperti tanggung jawab, integritas, percaya diri, mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran pembicara.
Meskipun dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya namun ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para memimpin (Andy Undap, 1983: 29).
Selanjutnya ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan perilaku pemimpin tapi berkolerasi tidak terlalu tinggi seperti tanggung jawab, integritas, percaya diri, mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran pembicara.
Meskipun dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati sepenuhnya namun ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para memimpin (Andy Undap, 1983: 29).
1.
Pendidikan umum yang luas
2.
Kematangan mental
3.
Sifat ingin tahu
4.
Kemampuan analitis
5.
Memiliki daya ingat yang kuat
6.
Integrative. Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian terpadu tidak
terpecah-pecah yang membuat dia terombang-ambing.
7.
Keterampilan berkomunikasi
8.
Keterampilan mendidik. Seorang wirausaha harus mampu memberi petunjuk
dan mendidik para karyawan dalam beberapa hal yang berhubungan dengan pekerjaan
9.
Rasional dan objektif. Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan keputusan
yang diambil oleh seorang wirausaha harus berlandaskan pada pemikiran-pemikiran
sehat, rasional dan objektif, tidak pilih kasih dan tidak emosional
10. Pragmatisme. Keputusan-keputusan seorang
wirausaha harus dibuat sesuai kemampuan dan sumber daya yang tersedia
11. Ada naluri prioritas. Berhubungan terbatasnya
sumber daya yang tersedia maka seorang wirausaha harus mampu menetapkan skala
prioritas apa yang harus dikerjakan lebih dulu
12. Pandai mengatur waktu. Seorang wirausaha harus
mampu bertindak cepat dan tepat dan mempertimbangkan waktu secara efisien
13. Sifat keberanian
14. Kemampuan mendengar. Seorang wirausaha harus
mampu menggali .informasi dan mendengar apa ide dan keinginan dari para
karyawannya
PENDEKATAN PERILAKU ( Behaviors approach
)
Pendekatan ini mengemukakan :
1.
Teori yang memusatkan
perhatiannya pada karakteristik perilaku tindakan yang dilakukan pemimpin dalam
melaksanakan pekerjaan manajerial .
2.
Filosofi pendekatan ini
menganggap bahwa setiap orang individu yang dapat memperagakan
perilaku-perilaku tertentu akan muncul dan berpotensi menjadi pemimpin dalam
situasi apapun dimana berada .
Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada
tugas atau pada hubungan antar karyawannya. Menurut teori ini kepemimpinan
terdiri atas empat sistem yaitu:
a. Exploitative authoritative, bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan
b. Benevolent authoritative, ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan tugas
c. Consultative, berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh
d. Participative, merupakan system yang ideal ada kepercayaan tetapi tidak penuh
a. Exploitative authoritative, bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan
b. Benevolent authoritative, ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi hubungan seperti seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan tugas
c. Consultative, berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh
d. Participative, merupakan system yang ideal ada kepercayaan tetapi tidak penuh
C. Pendekatan Kontingensi mengenai Kepemimpinan
Pendekatan ini mengemukakan :
1. Teori
yang memusatkan perhatiannya pada hukum situasi ( Law of the situation), bahwa
setiap situasi yang berbeda akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang bervariasi
.
2. Filosofi
dan pendekatan teori ini menganggap bahwa setiap organisasi memiliki
karakteristik, situasi masing- masing dan menghadapi masalah yang berbeda ,
oleh karena itu setiap organisasi atau situasi yang berbeda harus dihadapi
dengan gaya kepemimpinan yang berbeda .
Pendekatan Kontingensi memiliki tiga model kepemimpinan, yaitu :
• model kepemimpinan situasional dari Hersey-Blanchard
• model dari Fiedler
• model jalan tujuan dari Evans-House
Model Kepempinan Situasional : Hersey -
Blanchard
• Teori yang memusatkan perhatian pada kesiapan pengikut.
Teori ini lahir karena semua teori yg ada berdasarkan survey pada pengikut, sehingga pengikut atau bawahan yang perlu dikelola.
Dasarnya adalah mampu dan mau dari bawahan.

High Relationship and
Low Task
3
|
High Task and
High Relationship
2
|
Low Relationship and
Low Task
4
|
Low Relationship
And High Task
1
|
High

Low High
![]() |
![]() |
Model FIEDLER
Kelompok yang efektif bergantung pada gabungan antara gaya
interaksi dari si pemimpin dan bawahannya serta sampai tingkat mana situasi itu
memberi kendali dan pengaruh bagi si pemimpin. Fielder menggunakan kuesioner
untuk cari relasi antar hubungan dengan penugasan dari pimpinan.
Faktor Kontingensi
|
Situasi yang dihadapi
|
||||||||
Relasi Pimpinan-Bawahan
|
Baik
|
Buruk
|
|||||||
Struktur Pekerjaan/ Tugas
|
Tinggi
|
Rendah
|
Tinggi
|
Rendah
|
|||||
Peran/ Posisi Kekuasaan
|
Kuat
|
Lemah
|
Kuat
|
Lemah
|
Kuat
|
Lemah
|
Kuat
|
Lemah
|
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
|||||||||
Kecenderungan Situasi
|
Kondusif
|
Cukup Kondusif
|
Tidak Kondusif
|
||||||
Perilaku Pemimpin yang Ideal
|
Orientasi Pekerjaan
|
Orientasi pada relasi sosial/ orang-orang
|
Orientasi Pekerjaan
|
||||||
·
Tiga faktor kontingensi yang perlu dipertimbangkan dalam model
FIEDLER :
– Relasi pemimpin-bawahan
(leader-member relation)
– Struktur pekerjaan (task-structure)
– Peran kekuasaan (power position)
Model Jalan Tujuan (Path-Goal Theory)
Teori yang mengemukakan bahwa merupakan
tugas pemimpin untuk membantu para pengikut dalam mencapai tujuan-tujuan mereka
dan untuk memberi pengarahan yang dibutuhkan dan atau dukungan untuk memastikan
bahwa tujuan mereka selaras dengan organisasi
·
Dua hal yang perlu diperhatikan
yaitu :
– Perilaku Pemimpin
– Faktor Situasi
Empat perilaku yang harus dimiliki pemimpin :
a. Pemimpin hanya mengarahkan dan membiarkan bawahan.
b. Pemimpin suportif dan ramah.
c. Pemimpin partisipatif dan berkonsultasi ke bawahan.
d. Pemimpin berorientasi prestasi.
Model Vroom-Yetton-Jago
Model Pemimpin Partisipasi
Victor Vroom dan Philip
Yetton mengembangkan sebuah model pemimpin partisipasi suatu teori yang isinya
satu set peraturan yang akan menentukan bentuk dan jumlah pembuatan keputusan
partisipatif dalam berbagai situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
Model Vroom
• Authocratic Style (
AI & AII)
• Consultative
Style (CI & CII)
• One-Group Style (GII)
Tipe Keputusan
|
Pengertian
|
AI
|
Manajer membuat keputusan sendiri
|
AII
|
Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan
diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi
mengenai situasi yang dihadapi
|
CI
|
Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan
bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka.
Akan tetapi manajer mengambil keputusan sendiri
|
CII
|
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan
berbagai hal menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang
mengambil keputusan
|
GII
|
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan
berbagai hal yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan
oleh tim
|
Pendekatan lain mengenai Kepemimpinan
Pendekatan ini mengemukakan :
1. Adalah
merupakan pendekatan terbaru dan masa depan teori kepemimpinan , dimana teori
ini mencoba memahami sesuatu situasi ( peristiwa ) yang ditingkatkan dengan mengetahui hubungan kausal (
sebab-akibat ) .
2. Filosofi
dan pendekatan teori ini merupakan perpaduan dan modifikasi dari
pendekatan-pendekatan terdahulu .
Pemimpin yang
membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.
Pendekatan lain terbagi atas tiga jenis, yaitu :
• Kepemimpinan/Pendekatan Substitusi / transaksional
Pemimpin yang membimbing atau
memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan
cara memperjelas peran dan tugas mereka.
• Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik menunjukkan empat
karakteristik :
• Visi.
• Bersedia
mengambil risiko pribadi untuk mencapai visi tersebut.
• Sensitif terhadap kebutuhan bawahan.
• Memiliki perilaku yang luar biasa.
• Kepemimpinan Transformatif
Tipe pemimpin
seperti ini mengarahkan atau memotivasi para pengikutnya pada tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka. Pemimpin
transformasional (transformational leaders) menginspirasi para pengikutnya
untuk mengesampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan
mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
0 Komentar:
Post a Comment