Thursday, October 22, 2015

Analisis Kinerja Pegawai Pada Kantor Pembangunan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Soppeng



Keberhasilan dalam sebuah organisasi tidak terlepas dari kemampuan sdm para individu yang bekerja di dalamnya. Baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kinerja optimum untuk mendukung tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh sebab itu, hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam rangka pencapaian misi organisasi adalah kualitas dan kompetensi para individu yang bekerja dalam organisasi tersebut, karena jika individu yang bekerja tidak memiliki kemampuan, keterampilan dan perilaku yang baik maka nihil jika tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Secara garis besar, sumber daya organisasi terdiri atas dua kelompok besar, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Sumber daya manusia meliputi semua anggota organisasi yang berperan aktif dalam menjalankan peran dan fungsi demi tercapainya tujuan organisasi secara optimal. Sedangkan sumber daya non organisasi meliputi modal, mesin, teknologi, sumber daya alam dan lain-lain. Kedua sumber daya ini sangat penting bagi keberlangsungan sebuah organisasi namun sumber daya manusia memiliki faktor dominan karena sumber daya manusialah yang menggerakkan segala sumber daya yang lain. Akan tetapi, jika sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dikelola dengan baik dan tidak memiliki kemampuan yang baik, maka justru sumber daya manusialah yang menjadi faktor penghambat berkembangnya suatu organisasi.
Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya kontribusi atau pencapaian secara keseluruhan yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan dalam organisasi tempat dia bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab dimana pencapaian tersebut dapat ditunjukan buktinya secara konkret, dapat diamati dan dapat diukur. Dengan demikian diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal dari bagian organisasi baik kinerja individu maupun kinerja unit demi optimalisasi bidang tugas yang di embannya. Kinerja dalam sebuah organisasi pemerintahan dibangun dari masing-masing unit yang saling bekerja sama demi mencapai tujuan orgnisasi. Kinerja unit dibentuk dari kinerja pegawai yang bekerja pada unit kerja tersebut. Pada akhirnya, kinerja individulah yang memiliki dampak besar terhadap kinerja organisasi.
Kinerja suatu organisasi sangat penting karena dengan adanya kinerja (performance) maka tingkat pencapaian hasil akan terlihat, sehingga akan dapat diketahui seberapa jauh pula tugas yang telah dipikul melalui tugas dan wewenang yang diberikan dapat terlaksana secara nyata dan maksimal. Agar seorang individu dapat menyelesaikan kinerja secara optimal maka dibutuhkan kemampuan dan motivasi  yang tinggi dari seorang pegawai. Oleh karena itu perlu adanya pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai agar memiliki kemampuan dalam hal ini pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang baik serta motivasi yang tinggi.

LOKUS DAN MASALAH YANG DIALAMI
Untuk mengetahui seberapa baik kinerja seorang pegawai, maka harus dilakukan penilaian kinerja (performance appraisal) dengan melihat output seorang pegawai dan dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja individu sangat berguna bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Penilaian kinerja harus dilakukan secara periodik yang berorientasi masa depan dan masa lampau untuk mengetahui segala kelebihan dan kelemahan pegawai dalam bekerja dan dijadikan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja sebelumnya dan lebih meningkatkan kinerja pada waktu yang akan datang.
Saat ini, Indonesia telah berada pada era reformasi, dimana masyarakat dengan mudahnya untuk menyorot  segala aspek kinerja pemerintah. Era reformasi membawa masyarakat menjadi lebih bebas dalam menyampaikan pendapat atau aspirasinya. Dari kebebasan ini sering kali ditemukan berbagai kritikan terhadap kinerja pemerintah, baik itu kinerja pemerintah pusat maupun kinerja pemerintah daerah. Penyampaian aspirasi dilakukan oleh masyarakat dengan berbagai cara, baik itu secara langsung melalui fórum resmi dan bahkan dengan cara anarkis melalui demonstrasi, maupun secara tidak langsung melalui tulisan-tulisan atau beberapa praktik seni.
Kritikan-kritikan tersebut tanpa terkecuali banyak yang ditujukan pada Kantor Pembangunan Sumber Daya Air (PSDA) Watansoppeng Masyarakat banyak mengeluhkan mengenai kurang sigapnya pelayanan yang diberikan oleh pegawai yang bekerja pada Kantor Pembangunan Sumber Daya Air (PSDA) Watansoppeng. Keluhan ini secara tidak langsung merupakan kritik yang ditujukan pada aparat yang memberikan pelayanan.
Kantor PSDA Watansoppeng merupakan sebuah lembaga pemerintahan yang mengani aliran irigasi. Unit  sarana yang ada di kabupaten Soppeng ini sangat mempunyai peran dan terjun langsung kelapangan untuk mengani pengairan sawah-sawah para petani. Untuk itu pegawai dituntut untuk meningkatkan kerjanya, baik dalam melaksanakan  tugas, kewenangan dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan peraturan yang berlaku.
Untuk menampilkan kinerja yang optimal, seorang pegawai idealnya memiliki pengerahuan dan wawasan yang luas kemudian dibarengi dengan tingkat pendidikan yang memadai. Selain itu, masalah kedisiplinan merupakan pengejawantahan dari motivasi kerja juga sepatutnya menjadi karakter kepribadian seorang aparatur pemerintahan karena maslah disiplin sering menjadi barometer untuk mengukur prestasi kerja pegawai serta hal ini pula selalu menjadi sorotan publik, sebab pegawai sering dianggap makan gaji buta karena setiap bulan menerima gaji, tunjangan, dan fasilitas yang diperoleh. Kemudian seorang pegawai juga harus mendapat kesempatan untuk berjarya dalam tugasnya sehingga dengan kesempatan tersebut,pegawai bersangkutan dapat mengeksplor kemampuan yang dimiliki demi kepentingan organisasi.
Berdasarkan hasil pengamatan sementara menunjukkan bahwa kinerja pada Kantor PSDA Watansoppeng masih stagnan. Terbukti beberapa masalah yang terjadi di Kantor PSDA Watansoppeng yang berkaitan dengan kinerja, penyebab terjadinya hal demikian yakni maslah kemampuan akibat dari tingkat pendidikan, rendahnya motivasi bekerja, dan kurangnya kesempatan serta pembagian kerja yang tidak merata membuat kerja pegawai tidak maksimal.
Tidak dapat disangkal bahwa pendidikan menjadi salah satu indikator dalam mengukur kinerja pegawai, tingkat pendidikan juga akan berbanding lurus dengan kualitas aparatur pemerintah.
Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab rendahnya kinerja pegawai adalah keinginan dan motivasi pegawai untuk bekerja dengan sungguh dan meberikan kotribusi positif dalam rangka mencapai tujuan organisasi, serta dorongan yang kuat dari dalam diri untuk mendedikasikan kemampuannya secara total sebagai abdi negara,abdi masyarakat dan aparatur negara,juga masih rendah. ini terlihat banyaknya pegawai yang malas kelokasi pekerjaannya berdampak pada tidak maksimalnya kinerja pegawai oleh karena itu berdampak kurangnya pemasokan air ke jalur-jalur yang telah ditentukan.
Kurangnya kinerja pegawai dalam mengatur irigasi/bendungan juga berdampak pada sawah yang bergantung pada apsokan air pada tempat irigasi tersebut. Hal ini menyebabkan keluhan-keluhan petani yang merasa sangat dirugikan akibat banyaknya pegawai mangkir dari tugas dan tanggung jawabnya.
MINAT MENILITI
System reward dan punishment dari organisasi untuk memotivasi semangat kerja pegawai yang minim serta iklim kerja yang minim serta iklim kerja yang kurang kondusif.
Fenomena diatas menyebutkan sikap apatis pegawai dalam pekerjaanya dan kurannya motivasi pimpinan terhadap pegawai/ bawahannya,sifat pimpinan yang kurang memerhatikan pegawainya berdampak pada rendahnya kinerja pegawai yang ada dilapangan. Hal ini menyebabkan aliran air tidak proyektif dan merugikan masyarakat sekitar yang membutuhkan pasokan air pada bendungan/irigasi.
Dan yang terakhir adalah masalah distribusiyang tidak merata,minimnya tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada semua pegawai, uraian tugas yang belum jelas serta analisis jabatan dan beban kerja yang belum diimplementasikan secara  utuh menjadi factor lain yang menyebabkan kinerja pegawai rendah.



0 Komentar:

Post a Comment